Budidaya Kacang Panjang
Cara Budidaya Kacang Panjang. Masyarakat dunia menyebutkan dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya India, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak ( Vigna unguiculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia.
Klasifikasi botani tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut:
a) Divisi : Spermathophyta
b) Sub Divisi : Angiospermae
c) Class : Dycotyledoneae
d) Ordo : Leguminales
e) Famili : Papiolinaceae
f) Genus : Vigna
g) Spesies : Vigna spp.
Perkembangan paling pesat di negara beriklim panas tropis seperti Indonesia. Kacang panjang merupakan jenis sayuran yang dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun diolah menjadi sayur, memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap (protein,lemak,karbohidrat,kalsium,fosfor,besi,vitamin B dan C). Kandungan protein nabati pada sayur kacang panjang berkisar 17-21%. Ada 2 varietas kacang panjang yang sudah banyak dibudidayakan dengan produksi cukup tinggi, yaitu Putih Super dan Super Sainan dengan potensi hasil 7 sampai 9 t/ha (pada musim kemarau) dan 6 sampai 7 t/ha (pada musim hujan).
Sentra penanaman kacang panjang didominasi oleh Pulau Jawa terutama Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DI Aceh, Sumatra Utara, Lampung dan Bengkulu.
Jenis - Jenis Kacang Panjang sebagai berikut ini :
Spesies kacang panjang yang umum dibudidayakan antara lain:
1. Kacang panjang tipe merambat (V. sinensis var. sesquipedalis) yang kita kenal sebagai kacang panjang biasa. Varietas yang ditanam adalah varietas unggul KP1 dan KP2, varitas lokal Purwokerto, no 1494 Cikole, Subang, Super Subang , Usus hijau Subang dll.
2. Kacang panjang tipe tegak yaitu kacang tunggak/tolo/dadap/sapu (V. unguiculata L.), dan kacang uci/ondel (V. umbellata ). Varitas unggul adalah KT1, KT2, KT3.
3. Kacang panjang hibrida (V. sinensis ssp. Hybridus) seperti kacang bushitao. Varitas yang dirilis adalah No. 10/a, 12/a, 13/a, 14/a, 17/a, 18/a dan EG BS/2.
Kacang panjang bermanfaat sebagai buah yang berbentuk polong adalah sumber protein, energi dan mineral yang berguna untuk memenuhi gizi.
Adapaun syarat tumbuh tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut ini :
Lahan yang cocok adalah sawah berpengairan teknis dengan ketinggian tempat sekitar 600m dpl, suhu 25-35 0C, Ph tanah 5,5-6,5 dengan struktur tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Musim yang tepat untuk budidaya kacang panjang pada musim kemarau (MK). Iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun.
Media tanam yang cocok untuk budidaya tanaman kacang panjang adalah :
1. Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya kacang panjang, tetapi yang paling baik adalah tanah Latosol/lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik.
2. Tanah kemasaman (pH) sekitar 5,5-6,5. Bila pH terlalu basa (diatas pH 6,5) menyebabkan pecahnya nodula-nodula akar.
Untuk budidaya atau menanam kacang panjang dalam polibag anda dapat mengikuti semua tahapan budidaya ini hanya saja media tanaman adalah tanah di dalam polibag.
Tehnik budidaya untuk menanam kacang panjang adalah sebagai berikut ini :
Pembibitan Kacang Panjang
Persyaratan Bibit
Bibit kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: Penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.
Penyiapan Bibit
Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan.
Pengolahan Media Tanam
Pembentukan Bedengan
Lahan dibersihkan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak sedalam 30 cm hingga tanah menjadi gembur. Buat parit keliling, biarkan tanah dikeringkan selama 15-30 hari. Setelah 30 hari buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm.
Pengapuran
Pengapuran dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis tergantung kemasaman tanah. Berikan kapur pertanian dalam bentuk kalsit, dolomit, atau zeagro sebanyak 1-2 ton/ha tergantung dari pH awal dan jumlah Alumunium. Kapur dicampur secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.
Pemupukan dalam budidaya kacang panjang
Pada saat pembentukan bedengan atau guludan tambahkan 10-20 ton/ha pupuk kandang/pupuk organik Super TW Plus, dengan dosis 4-5 ton/ha dicampur merata dengan tanah sambil dibalikkan
Cara Penanaman Kacang Panjang
Penentuan Pola Tanam
Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm. Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai.
Cara Penanaman
Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis/dengan abu dapur.
Pemeliharaan Tanaman Kacang Panjang
Penyulaman
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari kemudian. Benih yang tidak tumbuh segera disulam.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored.
Pemangkasan/Perempalan
Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.
Pemupukan
Pupuk Dasar
Kacang panjang tipe merambat: Urea 150 kg + TSP 100 kg + 100 kg/ha.
Kacang panjang tipe tegak: Urea 22,5 kg + TSP 45 kg + KCl 45 kg/ha.
Kacang hibrida: 85 kg Urea + 310-420 kg TSP + 210 kg KCl/ha.
Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam.
Pupuk Susulan
Pupuk susulan tanaman kacang panjang tipe merambat, diberikan 4 minggu setelah tanam, pupuk berupa urea 150 kg/ha. Sedangkan pupuk susulan untuk kacang panjang tipe tegak diberikan 4 minggu setelah tanam, pupuk berupa urea 85 kg/ha.
Pengairan
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.
Hama dan Penyakit Kacang Panjang
Hama Utama Kacang Panjang
Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan insektisida Orthene 75 SP 1 cc/liter.
Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan insektisida Furadan 3G dan Carbofuran 80 kg/ha.
Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan peraikan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, perangkap hama kimiawi dan insektisida Suoracide 0,1-0,2%.
Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.
Ulat bunga ( Maruca testualis)
Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan insektisida yang efektif seperti Sevin pada kosentrasi 0,1%-0,2%.
Penyakit Utama Kacang Panjang
Antraknose
Penyebab: jamur Colletotricum lindemuthianum. Gejala: serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan fungisida Dithane M-45 dan Cupravit OB 21 0,1-0,2% dan membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.
Penyakit mozaik
Penyebab: virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV. Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: dengan menggunakan benih yang sehat dan bebas virus, disemprot dengan insektisida yang efektif untuk kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
Penyakit sapu
Penyebab: virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus. Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik.
Layu bakteri
Penyebab: bakteri Pseudomonas solanacearum E.F. Smith. Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati.
Panen Kacang Panjang
Ciri dan Umur Panen
Panen kacang panjang dibedakan dua macam, yaitu panen polong muda dan polong tua atau biji-bijinya.
Panen polong muda
Dilakukan pada jenis kacang panjang lanjaran (tipe merambat) dan kacang busitao (tipe tegak). Ciri-ciri polong yang siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan
Panen polong tua
Dilakukan pada jenis kacang panjang tipe tegak seperti kacang tunggak dan kacang uci dan busitao. Ciri-ciri kacang tunggak yang siap panen adalah polong-polongnya telah cukup tua, biji-biji menonjol dan kulit luar berwarna hijau kekuningan. Umur panen 3-3,5 bulan dan waktu panen pada pagi/sore hari.
Cara Panen
Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam. Sedangkan untuk kacang pancang tipe tegak dengan cara mencabut/memotong pangkal batang tanaman setinggi 10-15 cm dari permukaan tanah.
Perkiraan Produksi
Produksi polong muda per satuan luas dapat mencapai minimal 2,0 ton/ha, tergantung varietasnya. Pada varietas KP-I dapat mencapai 6,2 ton/ha dan KP-2 sebesar 2,1 ton/ha. Dan produksi kacang panjang tipe tegak berkisar antara 2,0-5,0 ton biji kering.
Pascapanen
Pengumpulan
Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu dicuci dan ditiriskan. Untuk polong tua setelah dikumpulkan, lalu polong dikeringkan dengan cara dijemur sampai kadar air 12-14%.
Penyortiran
Memisahkan polong muda yang baik dengan yang rusak. Untuk sasaran pasar ekspor, kriteria mutu polong muda yaitu ukuran polong minimal 20 cm, tingkat ketuaan polong tergolong muda, penampakan biji tidak menonjol dan warna hijau dan segar. Sedangkan untuk polong tua yang sudah kering dipisahkan dari kulit polong, dan biji dikeringkan sampai 12%-14% kadar airnya.
Penyimpanan
Untuk mempertahankan kesegaran polong, penyimpanan sementara sebelum dipasarkan sebaiknya di tempat teduh. Penggunaan remukan es/lemari pendingin, sedangkan polong tua disimpan di dalam kaleng dan diletakkan di tempat yang kering dan sirkulasi udara baik.
Pengemasan dan Pengangkutan
Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg. Ikatan dikemas dalam karung goni yang berventilasi/dikemas dalam kantong plastik polytelyne. Alat angkut yang digunakan dapat dengan cara dipikul, menggunakan jasa kendaraan/alat transportasi lainnya. Untuk polong tua dikemas dalam kaleng yang ditutup rapat. Sebelum dimasukkan ke dalam wadah sebaiknya dicampur dulu dengan minyak jagung supaya terhindar dari hama penggerek biji.
Penanganan dalam pengemasan kacang panjang dalam bentuk polong tua adalah sebagai berikut:
a) Campurkan biji kacang dengan minyak jagung (10 cc/kg biji).
b) Biji kacang ditempatkan dalam wadah bersih dan ditutup rapat.
c) Biji kacang disimpan di ruangan yang kering dan bersih.
Analisa Ekonomi Bertanam Kacang Panjang
4.1. Analisis Usaha Budidaya
Biaya produksi 1 ha kacang panjang adalah Rp. 5.336.500. Dengan hasil panen 8.000 kg dan harga jual Rp. 1.000, maka keuntungan dari satu musim tanam adalah Rp. 2.663.500. Berikut ini dicantumkan perkiraan analisis budidaya kacang panjang tipe menjalar seluas 1 ha selama 1 musim tanam (4 bulan) di daerah Bandung, Jawa Barat tahun 1999.
Biaya produksi
Sewa lahan 1 hektar (4 bulan) Rp. 750.000,-
Benih: 10 kg Rp. 250.000,-
Pupuk
- Pupuk kandang: 10 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 1.500.000,-
- Urea: 300 kg @ Rp. 1.100,- Rp. 330.000,-
- SP-36: 100 kg @ Rp. 1.900,- Rp. 190.000,-
- KCl: 100 kg @ Rp. 1.650,- Rp. 165.000,-
Pestisida
Penanaman dan pemeliharaan Rp. 400.000,-
- Pemupukan dan penanaman: 5 HKP + 10 HKW Rp. 125.000,-
- Turus: 10.000 batang @ Rp. 50 Rp. 500.000,-
- Pemnyiangan, turus dan semprot 5 HKP+35 HKW Rp. 262.500,-
Panen dan pasca panen 5 HKP + 25 HKW Rp. 237.500,-
Biaya tidak terduga Rp. 450.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 5.294.000,-
Pendapatan : 6.000 kg @ Rp. 2.000,- Rp. 12.000.000,-
Keuntungan Rp. 6.706.000,-
Parameter kelayakan usaha
1. Rasio output/input = 2,267
Keterangan : HKP hari kerja pria, HKW hari kerja wanita
Gambran Peluang Agribisnis Kacang Panjang
Kacang panjang di Indonesia merupakan mata dagangan sehari-hari. Pendayagunaan kacang panjang sangat beragam, yakni dihidangkan untuk berbagai masakan mulai dari bentuk mentah sampai masak. Prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangat cerah, sehingga budidaya kacang panjang cukup menjanjikan.
Dalam tahun-tahun terakhir banyak permintaan baik dalam maupun luar negeri, dimana permintaan tersebut belum terpenuhi. Kacang panjang juga dipromosikan sebagai sumber protein dan mineral. Dengan demikian sayuran ini menarik perhatian konsumen yang mengerti arti nilai gizi dan kualitas makanan.
Cara Budidaya Tanaman Kacang Panjang yang Benar
Blogiztic.net – Budidaya tanaman kacang di Indonesia harus ditingkatkan dan dilestarikan. Mengapa demikian, dikarenakan semakin hari komsumsi sayur kacang panjang akan mengalami kenaikan. Untuk itu kita sebagai anak Indonesia bangga dan harus melestarikan dalam budidaya tanaman kacang panjang.Bagaimnakah langkah dan panduan dalam berbudidaya tanaman kacang panjang? Mari mulai sekarang pelajari tentang info seputar budidaya tanaman kacang panjang. Blogiztic akan mengulas cara budidaya tanaman kacang panjang yang benar sebagai berikut.
PEMBIBITAN
Benih kacang panjang yang baik dan bermutu unggul sebagai berikut:
1. penampilan bernas/kusam
2. daya kecambah tinggi di atas 85%
3. tidak rusak/cacat
4. tidak mengandung wabah hama dan penyakit dengan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.
PENGOLAHAN MEDIA TANAM
- Bersihkan lahan dari semua gulma, dicangkul/dibajak hingga tanah menjadi gembur.
- Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm
- Lakukan pengapuran jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dolomit sebanyak 1-2 ton/ha dan campurkan secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm
- Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 m2(10 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA, cara penggunaannya sebagai berikut:
alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan Super Nasa untuk menyiram 10 meter bedengan.
TEKNIK PENANAMAN
- Jarak lubang tanam kacang panjang untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm.
- Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai
- Benih direndam POC NASA dosis 2 tutup/liter selama 0,5 jam lalu tiriskan
- Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis/dengan abu dapur.
PENYULAMAN
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah tanam. Jika benih yang tidak tumbuh segeralah disulam.
PENYIANGAN
Penyiangan dapat dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun maupun ladang. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar(gulma) membersihkan dengan alat kored.
PEMANGKASAN / PEREMPELAN
Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.
PEMUPUKAN
Catatan : Atau sesuai rekomendasi setempat.
Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam
POC NASA diberikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 M2 (10-20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan dosis + 2 tutup/10 liter air ).
PENGAIRAN
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.
PANEN
- Ciri-ciri polong alias kacang panjang siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol
- Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan
- Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
- Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu disortasi
- Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan.
Semoga Cara Budidaya Tanaman Kacang Panjang yang Benar bisa dijadikan ingatan dan sebagai penyemangat kita betapa pentingnya Indonesia dalam berbudidaya tanaman kacang panjang.
PEMELIHARAAN TANAMAN KACANG PANJANG
Sumber Gambar: http://www.google.co.id |
Tanaman kacang panjang sebenarnya tetap dapat berproduksi walaupun tanpa
pemeliharaan , namun hasilnya rendah atau tidak memuaskan. Untuk
memperoleh hasil atau produksi yang memuaskan maka dalam membudidayakan
kacang panjang perlu pemeliharaan yang intensif. Kegiatan pemeliharaan
tanaman ini antara lain penyiraman, penyiangan, pemupukan, pemasangan
turus, serta pengendalian hama dan penyakit. Masalah hama dan penyakit
tidak dikemukakan atau dibahas dalam topik ini.
1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh atau mati dan mengganti tanaman yang tumbuhnya kurang baik. Kegiatan penyulaman selambat-lambatnya dilakukan seminggu setelah penanaman. Jika penyulaman terlambat akan menyebabkan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan tidak seragam sehingga akan menyulitkan dalam pemeliharaan tanaman. Sebaiknya menyediakan tanaman cadangan dalam polibag. Hal ini berguna jika ada tanaman yang mati dapat segera disulam dengan tanaman cadangan yang berumur sama.
1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh atau mati dan mengganti tanaman yang tumbuhnya kurang baik. Kegiatan penyulaman selambat-lambatnya dilakukan seminggu setelah penanaman. Jika penyulaman terlambat akan menyebabkan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan tidak seragam sehingga akan menyulitkan dalam pemeliharaan tanaman. Sebaiknya menyediakan tanaman cadangan dalam polibag. Hal ini berguna jika ada tanaman yang mati dapat segera disulam dengan tanaman cadangan yang berumur sama.
2.Penyiraman.
Tanaman membutuhkan air selama pertumbuhannya, terutama pada awal pertumbuhannya. Oleh karena itu, ketersediaan air adalah penting diperhatikan. Apalagi bila penanaman dilakukan pada musim kemarau maka tanaman perlu disiram secara rutin pada pagi atau sore hari. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor. Atau dapat pula dengan mengalirkan air pada saluran di sekitar bedengan. Penyiraman ini secukupnya saja, sampai tanah cukup lembab, kelebihan air akan menyebabkan tanam becek dan padat.
3. Penyiangan
Rumput-rumput liar atau gulma di areal pertanaman harus dibersihkan atau disiangi. Penyiangan dilakukan dua kali yaitu setelah tanaman berumur 3 dan 6 minggu sejak penanaman. Gulma sangat merugikan tanaman karena menghambat pertumbuhan tanaman, menghisap zat-zat makanan yang dibutuhkan tanaman, pesaing bagi tanaman dalam memperoleh cahaya, udara dan air serta dapat menjadi tumbuhan inang hama dan penyakit tanaman kacang panjang. Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma atau dengan alat bantu kored, tetapi perlu hati-hati agar tidak mengganggu akar tanaman. Biasanya pada penyiangan juga dilakukan pendangiran
yaitu tanah yang menjadi padat akibat hujan dan penyinaran matahari harus didangir supaya menjadi gembur. Pendangiran dilakukan jika tanah tidak basah, karena jika tanah basah maka tanah menjadi padat. Dengan pendangiran diharapkan proses peredaran udara dan air dalam tanah lebih baik.
4.Pemupukan
Untuk mencukupi kebutuhan zat-zat makanan maka tanaman perlu diberi pupuk. Bentuk unsur hara yang diberikan berupa pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk anorganik yang merupakan pupuk buatan pabrik diberikan sebagai pupuk susulan, yaitu berupa pupuk Urea, TSP, dan KCl. Dosis pupuk Urea untuk tanaman kacang panjang adalah 100kg/ha, pupuk TSP 200kg/ha, dan KCl 100 kg/ha. Sebagai tanaman "dwi fungsi" kacang panjang tidak membutuhkan pupuk nitrogen yang banyak. Kelebihan pupuk nitrogen akan merangsang pertumbuhan vegetative, sedangkan pertumbuhan generatifnya kurang sehingga produksi polongnya sedikit.
Pupuk Urea diberikan dalam 2 tahap yaitu setengah dosis pada saat tanam dan sisanya diberikan setelah tanaman berumur 3 minggu. Sedangkan pupuk TSP dan KCl diberikan seluruhnya pada sat penanaman. Pemberian pupuk dengan cara membuat lubang atau larikan, kira-kira 5-7 cm di sisi barisan benih. Setelah pupuk ditebarkan secara merata, kemudian lubang ditutup lagi dengan tanah. Selain melalui tanah, pupuk dapat juga diberikan melalui daun yang merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara makro N,P,K dan unsur hara mikro seperti Fe, Cl, Min, dan Zn. Pupuk ini ada yang berbentuk padat dan ada juga yang berbentuk cairan. Pemberian pupuk daun dilakukan untuk menghindari larutnya unsur hara sebelum diserap oleh akar. Penyemprotan hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari ketika sinar matahari tidak terik dan dilakukan menjelang tanaman berbunga, sekitar 4 minggu setelah tanam.
Ada beberapa macam pupuk daun antara lain Gandasil, Bayfolan, Metalik, Hyponex, dan lain-lain. Dosis pupuk yang digunakan sebaiknya mengikuti petunjuk dalam kemasannya.
5. Pemasangan turus
Untuk menghasilkan produksi yang tinggi kacang panjang perlu diberi turus atau lanjaran untuk merambatkan tanaman agar produksi polongnya semakin banyak. Turus dapat digunakan batang kayu atau belahan bambu yang panjangnya 150-200 cm dan lebar 2-3 cm. Pemasangan turus dilakukan pada setiap tanaman setelah berumur 2 minggu atau mencapai tinggi kira-kira 25 cm. Beberapa macam bentuk turus tanaman kacang panjang serta cara pembuatannya, yaitu:
a.Bentuk A atau segi tiga. Siapkan 2 bilah bambu sebagai turus yang
panjangnya 150-200 cm. Kedua turus tersebut ditancapkan dengan jarak 10
cm dari batang tanaman. Posisinya miring sehingga saling bersilangan.
Kedua turus tersebut diikat sekitar 25 cm di bawah ujung turus. Antara
silangan bambu yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan bambu atau
tali plastik.
b.Bentuk pagar. Bilah bambu ditancapkan tegak lurus di samping tiap tanaman. Antar turus lalu dihubungkan dengan tali atau bambu sehingga membentuk pagar.
c.Bentuk piramid segi tiga. Siapkan belahan bambu, lalu ditancapkan 10 cm di sisi tanaman dengan posisi miring ke dalam. Setiap tiga turus diikat menjadi satu.
d.Bentuk pyramid segi empat. Sebilah bambu ditancapkan dengan posisi miring di setiap sisi tanaman sehingga saling bertemu dengan bambu sisi yang lain. Setiap 4 turus yang berhadapan diikat menjadi satu.
b.Bentuk pagar. Bilah bambu ditancapkan tegak lurus di samping tiap tanaman. Antar turus lalu dihubungkan dengan tali atau bambu sehingga membentuk pagar.
c.Bentuk piramid segi tiga. Siapkan belahan bambu, lalu ditancapkan 10 cm di sisi tanaman dengan posisi miring ke dalam. Setiap tiga turus diikat menjadi satu.
d.Bentuk pyramid segi empat. Sebilah bambu ditancapkan dengan posisi miring di setiap sisi tanaman sehingga saling bertemu dengan bambu sisi yang lain. Setiap 4 turus yang berhadapan diikat menjadi satu.
6. Pemangkasan
Tujuan pemangkasan ini untuk merangsang terbentuknya cabang baru yang produktif agar terbentuk bunga dan buah secara maksimal. Pemangkasan dilakukan bila tanaman terlalu subur atau terlalu banyak cabang yang kurang produktif sedangkan tanaman yang tumbuh normal tidak perlu dilakukan pemangkasan.
Artikel Teknis Budidaya Kacang Panjang
Jadilah.com - Untuk sekedar menanam mungkin hal yang tak asing lagi untuk dilakukan, tapi apakah penanaman tersebut sudah termasuk benar, atau apakah penanaman tersebut sudah disesuaikan dengan keadaan tanah, dan kemudian apakah sudah di perkirakan yang lain-lainnya seperti pemupukan, pengairannya, dan lain-lainnya?
Dalam hal Teknis Budidaya Kacang Panjang ini perlu diperhatikan beberapa tahap dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan sebuah hasil panen yang memuaskan dikemudian harinya, dan dibawah ini sudah saya siapkan beberapa langkah yang bisa anda lakukan dalam membudidayakan tanaman kacang panjang:
I. Persiapan Lahan
Sebelum ditanami lahan dilakukan pembajakan dan digaru, untuk memperoleh struktur tanah yang gembur dan remah. Kemudian dibuat bedengan dengan ukuran 1-1,2 m atau dibentuk guludan dengan jarak antar guludan 1 m.
II. Penanaman
Kebutuhan benih kacang panjang 21 - 23 kg/ha, khusus untuk varietas KP-01 10,5 kg/ha karena jarak tanam KP-01 lebih besar dan berat bijinya lebih ringan. Sebelum penanaman dilakukan terlebih dahulu dibuatkan lubang tanam dengan cara ditugal dengan jarak dalam barisan 25 cm dan antar barisan 1 m. Perlubang tanam diisi 2 biji, hal ini dimaksudkan dalam satu lanjaran maksimal 4 tanaman. Setelah itu biji ditanam, ditutup dengan tanah/pupuk kandang yang sudah lembut/remah atau bisa juga dengan abu.
III. Pemeliharaan Tanaman
3.1. Pemupukan
Pemupukan pertama ( I ) dilakukan umur ± 12 hari dengan dosis ZA = 50 kg/ha, SP-36 = 100 kg/ha, KCL = 50 kg/ha. Pemupukan dilakukan dengan cara ditugal, jaraknya 5 cm dari lubang tanam. Kemudian ditutup dengan tanah. Pemupukan kedua ( II ) dilakukan umur ± 28 hari dengan pupuk NPK = 200 kg/ha dengan jarak 10 cm dari lubang tanam. Pemupukan ketiga ( III ) dilakukan umur ± 40 hari juga dengan pupuk NPK = 200 kg/ha dengan jarak 10 cm dari lubang tanam.
3.2. Pemasangan Lanjaran
Pemasangan lanjaran dilakukan 10-15 hari setelah tanam ( hst ), kira-kira tinggi tanaman 15-25 cm. Pemasangan lanjaran diantara 2 lubang tanam sehingga jarak antar lanjaran 50 cm. Setiap 5 lanjaran perlu ditambah lanjaran/diperkuat, dengan cara dipasang silang.
3.3. Pemasangan Tali
Pemasangan tali dilakukan setelah pemasangan lanjaran selesai. Tali berguna membantu mengarahkan/merambatkan tanaman. Pemasangan tali ada dua tahap. Tahap I pada ketinggian ± 70 cm dari lanjaran. Tahap II pada ketinggian ± 150 cm dari lanjaran
3.4. Merambatkan
style="text-align: justify;"> Membantu merambatkan bertujuan untuk mengarahkan pertumbuhan tanaman baik pucuk tanamn maupun cabang-cabang tanaman. Diharapkan tanaman merambat pada lanjaran dan tali yang telah dipasang, sehingga buah/polong tidak tergeletak di tanah.
3.5. Penyiangan
Penyiangan dilakukan sebelum dilakukan pemupukan, atau dilakukan sewaktu-waktu saat gulma sudah mengganggu pertumbuhan tanaman.
3.6. Pengairan
Pengairan diberikan sesuai kebutuhan, yang terpenting dijaga agar tanaman tidak kelebihan atau kekurangan air. Pengairan sebaiknya dilakukan setelah pemupukan dilakukan. Sedangkan pada musim hujan, pengairan cukup dari air hujan.
3.7. Cek Offtype (Tipe Simpang)
Dilakukan setelah tanaman keluar polong. Dari polong bisa dibedakan dari warna dan panjang polong. Bila polong sudah tua, polong dapat dipecah untuk melihat ada tidaknya CVL dari warna polong.
IV. Hama dan Penyakit
4.1. Hama dan Pengendaliannya
Hama-hama tanaman kacang panjang adalah :
4.1.1. Thrips
Thrips menyerang bagian pucuk tanaman sehingga tanaman menjadi keriting dan kering, sering juga menyerang tunas atau pucuk, sejak tanaman masih kecil hingga besar. Ciri tanaman dewasa dapat berakibat kerontokan pada bunga dan serangan terjadi pada musim kemarau. Pengendalian thrips dengan menggunakan pestisida Winder, Promectin, Agrimec, Confidor dll dengan dosis sesuai anjuran.
4.1.2. Tungau (Mites)
Tanaman yang terserang tungau akan tampak dari daun-daun yang menggulung ke bawah, dan warnanya hijau kehitaman. Dalam kondisi parah, tanaman dapat mengalami kerontokan daun. Pengendalian dengan menggunakan Samite, Omite, Mitac dengan dosis sesuai anjuran.
4.1.3. Aphids sp.
Serangan Aphids sp. hampir sama dengan serangan thrips, hanya, bedanya jika pada serangan Aphids, daun menjadi hitam karena tumbuh jamur jelaga yang tumbuh pada kotoran Aphids. Apids dapat dikendalikan dengan Winder, Supracide dll, dengan dosis sesuai anjuran.
4.1.4. Ulat Polong.
Hama ulat bunga menyebabkan kerontokan pada bunga. sedangkan ulat polong menyebabkan kerusakan pada bagian polong. Kerusakan ini menimbulkan pembusukan bagian tersebut akibat aktifitas mikoorganisme yang berasal dari kotoran ulat tersebut. Hama-hama ini dapat dikendalikan dengan menggunakan Winder dengan dosis sesuai dengan rekomendasi.
4.2. Penyakit dan Pengendaliannya
4.2.1 .Penyakit layu
Penyakit ini bias disebabkan oleh jamur Pytium maupun oleh bakteri Pseudomonas sp. Penyakit ini dapat dicegah dengan kocor dengan Kocide 77, maupun dengan semprot. Sedangkan pengendalian bakteri dengan kocor Bactomycin atau Agrimycin dengan dosis sesuai anjuran.
V. Panen dan Pasca Panen
Panen dilakukan setelah polong berwarna coklat dan umur tanaman sekitar 60-70 hari. Panen dilakukan dengan memetik polong yang sudah tua dan biji sudah mulai megeras. Kemudian dijemur diatas terpal atau dibuatkan para-para ditempat yang panas. Setelah kering dipipil dengan alat perontok, biji juga dengan cara manual yaitu dupukul/digebug. Biji hasil pipilan dikeringkan lagi dan disortir, untuk memisahkan biji yang baik dengan biji yang jelek (berlubang, kepeng, kecil).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar